Main Cast : Shin WooHyun, Park MyoRa, and Kim Joongki.
Other Cast : Lee YoonMi, Hwang Jaesuk, Hatsune Yuiko, etc.
Rated : T
Genre : Friendship/Family/Romance/Comedy(maybe)/Hurt/Comfort
Title : My
First Song “For You”
Chapter 1
; My Friend
Normal POV’s
“Pada minggu lalu, Senin, 18 Agustus 2015. Terjadi sebuah
kecelakaan tunggal yang menyebabkan korban terluka dibagian wajah, khususnya
mata. Sehingga korban harus dilarikan ke Rumah Sakit. Dilihat dari pakaian yang
korban kenakan, ia adalah siswa Busan Art High School (BAHS). Kecelakaan ini
terjadi di Jl. Gwangryeo 2 dekat dengan Kedai ‘My Ramyeon’ dan –“
Cklik –(Suara TV dimatikan)
“Hmm… M-mianhae. Ini semua salahku. Kalau saja WooHyun Oppa tidak
berangkat menjemputku pulang, pasti ini tidak akan terjadi.”
“Sstt.. Ani, ini bukan salahmu. Kita tidak akan tau apa yang
terjadi di waktu yang akan datang. Lagipula, aku ini kan Kakakmu. Jadi sudah
kewajibanku menjemputmu pulang sekolah, Yubin. Sudah, Ajusshi sudah datang. Jadi,
sebaiknya kau tunggu di luar saja, ne.” ucap seorang namja bernama WooHyun yang
terbaring dikasur Rumah Sakit kepada adik tercintanya.
Skip-
Dilepaslah perban yang melilit di kepala pasien, dan kapas khusus
yang menutupi mata kirinya. Dan terbukalah matanya secara perlahan.
“Bagaimana, berfungsi tidak?” tanya ajusshi-nya WooHyun yang juga
sebagai dokter itu.
Sambil mengedipkan mata perlahan dan menengok ke segala arah,
diapun menjawab, “Ne, mata ini berfungsi sama persis dengan mataku. Gomawo,
ajusshi.”
[Keesokan harinya]
WooHyun POV’s
“Bwahahaha, kau terlihat lebih tampan saat memakai penutup mata
itu. Sampai-sampai aku ingin menjauhimu!”
“Yak! Kau mau main bajak laut, ne?! Haha!”
Sederet ejekan dan hinaan terus terlontar dari siswa-siswi yang
aku lewati. Jujur, ini benar-benar sakit. Tapi aku tetap berusaha mengabaikan
mereka. Lalu, akupun sampai di kelasku.
Tapi… Hanya ada seorang yeoja berkacamata besar, dengan rambut diikat
kesamping kanan dan kiri dipundak. Hanya yeoja itu seorang yang berada di dalam
kelas. Dia bernama park MyoRa.
‘Eoh? Semuanya kemana?’ batinku bingung, sambil berjalan ke arah
MyoRa yang sedang duduk di bangkunya sambil mendengarkan musik melalui
earphone.
“Yang lain sedang di ruang ganti. Karena sekarang waktunya
olahraga renang. Ngomong-ngomong, apa matamu sudah baikan? Dan kudengar
kepalamu juga sempat diperban. Gwencanayo?” ucap MyoRa, menjawab semua
kebingunganku. Daebak. Padahal aku belum bertanya kepadanya, tapi dia sudah
langsung menjawabnya. Dia seperti tau apa isi pikiranku saat ini.
“Oh… Sepertinya aku tidak bisa ikut renang. Karena mataku ini,
belum sepenuhnya membaik. Kepalaku sudah baikan. Sudah kembali seperti semula. Tapi,
kenapa kau tidak ikut renang?” ucapku sambil duduk di bangku dekat jendela
paling belakang kiri yang berdempetan dengan bangku milik MyoRa.
“Hmm.. Aku turut prihatin atas kecelakaan yang tempo hari
menimpamu. Saat semuanya dengar berita tentangmu itu, kami semua benar-benar
terkejut. Dan pacarmu, terlihat shock. Untung saja ada pacarmu yang bisa
menemanimu di Rumah Sakit. Kau berun-“
“Menemani? Dia tidak pernah menjengukku. Tadi, saat aku bertemu
dengannya, dia menghindariku. Kurasa, dia menghindariku karena fisikku yang
tampan ini berubah. Aku akan memutuskan hubungan kami. Aku lelah dengan semua kelakuan
buruknya itu. Aku tau, apa yang selama ini dia lakukan kepadamu. Aku sudah
memarahinya, tapi dia malah membantah.”
“Ommo, dia tidak menjengukmu?Yeoja itu keterlaluan. Tapi, kau
terlalu ke Pede-an. Fisikmu itu biasa saja tau.”
“Kau tau, kau satu-satunya yang mau dekat denganku disaat aku
menjadi seperti ini. Gomawo, ne. Dan mian, kalau selama ini aku tidak bisa
membantumu menghadapi teman-teman yang bersikap buruk terhadapmu. Oh ya, kau
belum menjawab pertanyaanku tadi. Kenapa kau tidak ikut renang?”
“Sesama teman tidak boleh memandang dari luarnya saja. Kau tidak
perlu mintamaaf, kau kan sudah berusaha. Nado gomawo, ne. Hanya kau yang mau
bersikap baik kepadaku. Dan aku sedang tidak enak badan. Lagipula, tanganku
kemarin terkilir.”
Skip-
[Jam istirahat]
“Kajja, kita pergi ke kantin. Aku yang traktir.” ucapku sambil
menggenggam tangan MyoRa.
Lalu kami menuju ke kantin bersama. Aku tau, banyak yang sedang
memperhatikan kami sedari tadi, dengan tatapan mengejek. Kami makan di salah
satu bangku kantin yang kosong berdua. Kelihatannya kami ini seperti sepasang
sahabat yang sudah lama bersahabatnya. Tapi, yang lain akhirnya tetap mengejek
kami.
“Yak! Kalian memang cocok sebagai crazy couple. Haha.. Oh ya, aku
ingin putus denganmu. Karena menurutku, kita memang tidak ditakdirkan untuk
bersama.” ucap seorang yeoja berambut lurus sepinggang yang tiba-tiba muncul
bersama teman-temannya, mengganggu jam makan kami berdua.
“Hmm..Terserah, aku terima itu. Karena sebenarnya nanti aku ingin
memutuskanmu juga. Tapi, berhubung kau memintanya duluan, ya baiklah. Aku, dan
kau, Lee YoonMi, mulai detik ini sampai selamanya tidak akan pernah memiliki
hubungan apapun. Oh ya, bilang saja kalau kau malu memiliki namjachingu bermata
satu.” ucapku santai dengan tetap duduk berhadapan dengan MyoRa. Lalu kembali
memakan ramyeon-ku.
[Keesokan harinya]
Skip-
[Pulang Sekolah]
“Park MyoRa..”
“N-ne?”
“Gomawo. Kau adalah teman terbaikku.”
“Mm, kau juga teman terbaikku. Nado gomawo.”
“Kajja, kuantar kau pulang. Hari ini aku membawa sepeda motor.”
“ Tapi-“
“Sudahlah, kau kan temanku..”
“Eoh! Hm, baiklah gomawo…”
“Eoh? Kenapa kau malah melamun? Wajahmu tampak seperti orang
kecewa..”
“Eoh? A-ani.Gwencanayo. Y-yak! Kenapa kau melepasnya?”
“Sebenarnya, aku sudah lumayan sehat. Mataku ini sudah diganti
dengan mata baru.”
“Eoh? Warnanya tampak berbeda. Yang kanan hitam pekat, yang kiri
hitam kecoklatan..”
Lalu, kamipun melesat dengan cepat. Memang beginilah caraku
mengendarai sepeda motor. Sangat cepat, sepertinya. Jadi, jangan heran kalau
nantinyaakan…
Grep-
Refleks, MyoRa melingkarkan tangannya di pinggangku.Kurasa dia
begitu karena dia takut terjatuh. Makanya dia begitu.
“Eo-eoh? M-mianhae.. Aku tidak-“
“Ani, bukan salahmu. A-aku yang salah, berkendara dengan mengebut.
Mianhae..”
Skip-
“Oh, jadi ini rumahmu? Jauh juga, ne. Kau biasanya naik apa?”
“Aku naik bus. Gomawo, ne. Kalau kau butuh aku, kau boleh kok
kesini lagi.”
“Baiklah. Mm, nanti sore, kau sibuk tidak?”
“Mm, kurasa tidak. Wae?”
“Kalau begitu, maukah kau menemaniku mengambil hasil operasi
mataku, yang kemarin belum bisa kuambil?”
“Oh, baiklah.Jam?”
Skip-
“Hyunnie~ yeojachingumu manis juga..” ucap Dokter Kang sambil
menyeringai senang. “A-ani!!” batahku dan MyoRa bersamaan dengan wajah
memerah.“Kalau begitu, kalian langsungkan saja hubungan baru kalian. Ajusshi
setuju kok, kalian klop.” ucap Dokter Kang.
Ne… Kami berdua hanya bisa diam dengan lamunan masing-masing
setelah mendengar perkataan Ajusshi. Beliau memang begitu orangnya. Selalu
meminta para keponakannya untuk cepat-cepat memiliki pasangan.
Skip-
[Beberapa hari kemudian]
Aku dengan santai mengancingkan seragamku di depan cermin. Saat
aku akan pamit ke Halmeoni, ternyata Halmeoni sudah pergi duluan untuk
berbelanja. Saat aku ingin mengenakan helm di garasi depan, aku teringat
perkataan ajusshi tempo hari, ”Sebaiknya, lepas saja penutup mata itu, agar
matamu terasa segar dan tidak pengap. Ne…
agar matamu bisa merasakan segarnya udara di musim ini.”
‘Hmm, arraseo.’ batinku, lalu…
[Di sekolah]
Semua orang yang melihatku
terkejut, melihat diriku tidak lagi memakai penutup mata. Lebih tepatnya
terkejut melihat warna mataku yang berbeda satu dengan yang satunya.
Skip-
[Di kantin]
Kami asyik bercanda tawa, sambil memakan ddeokbokki. Lalu…
“Yak, WooHyun Oppa! Hari ini kau tampan sekali. Kau tau? Aku…
Ingin kembali kesisimu. Aku tidak bisa tidur karenamu, semenjak kita berpisah. Aku
menyayangimu, karena kau adalah bintang terindah di hidupku. Maukah kau-“
ucapan YoonMi lalu kupotong.
“Yak, YoonMi-ah! Kau merusak semua makna dari kata-kata yang kau
ambil dari film itu. Kau sungguh buruk dalam berakting.” ucapku mengejek.
“YoonMi-ah, bukannya kau ikut kelas Theater ne?” tanya Myora. “Lalu, kau mau
apa? Salah, kalau aku ikut kelas Theater? Tidak kan!” jawab YoonMi sombong.
“Kalau kau ikut kelas Theater, kenapa kau tidak bisa menipuku
dengan aktingmu itu, hah?” ucapku
“A-aku-“ ucap YoonMi. “Lupakan saja diriku.Kau kan masih memiliki
Kwangsoo.” ucapku. “Kajja, MyoRa. Kita pergi dari sini.” tambahku seraya
menarik tangan MyoRa lembut.
Kami duduk di rerumputan, memandangi ikan-ikan yang berenang di
kolam yang berada di depan kami. MyoRa masih sibuk menggerak-gerakkan
telunjuknya di dalam kolam sambil
tersenyum kecil. Tiba-tiba..
Byur~
NB : Tinggalkan jejak kalian dengan menyisipkan komentar kalian ne, gomawo...